Berikut perlengkapan dan peralatan pendukung yang diperlukan, baik dalam proses pembibitan maupun budi daya jamur.
Perlengkapan pembuatan bibit jamur
Dalam Kebutuhan perlengkapan untuk pembuatan binit jamur, di antaranya adalah plastik yang tahan panas (polipropilen), cincin paralon (neck), dan kapas.
1.Kantong Plastik
Kantong plastik yang juga tahan panas hasrus ada karena sebagai wadah media bibit jamur Ketebalan plastik untuk bibit jamur minimal 0,5 mm. Hal ini juga mampu untuk mengantisipasi plastik yang sangat rentan akan bocor dan juga pecah yang dapat menjadi pintu masuk kontaminan. Oleh karena itu, kekuatan seal-nya (welding) perlu diperhatikan .Jika tidak kuat, akan pecah pada saat proses sterilisasi.
Cincin paralon (neck) biasanya terbuat dari bahan plastik tahan panas yang berfungsi untuk membentuk leher pada kantong plastik agar dapat memudahkan memasukkan inokulum pada saat proses inokulasi ketika pertukaran gas atau udara yang ada di dalam sebuah media tanam jamur dengan udara luar.
Peralatan pembuatan bibit jamur
Alat-alat yang juga nantinya akan dipakai sebagai pendukung untuk melkukan pembuatan bibit jamur, antara lain adaah autoklaf, alat-aiat gelas, laminar air flow (LAF), pinset, skalpel/ pisau, bunsen, timbangan, inkubator, termometer, dan higrometer.
1.Autoklaf
Autoklaf adalah alat yang biasa sipakai untuk mensterilkan peralatan isolasi dan media tanam. Autoklaf juga biasanya terbuat dari bahan logam atau baja yang mampu menahan tekanan panas yang tinggi. Proses sterilisasi menggunakan autoklaf dilakukan pada suhu 121° C dengan tekanan 1,5 kg/cm2 selama 15—20 menit
Alat-alat gelas yang juga diperlukan dalam proses pembuatan bibit jamur, yaitu cawan petri, labu erienmeyer, gelas ukur, botol dan juga tabung reaksi. Cawan petri dan tabung reaksi dapat dipakai sebgaia proses pembuatan biakan murni (mother culture), sedangkan botol digunakan untuk proses pembuatan bibit induk (starter culture). Labu erienmeyer dan gelas ukur digunakan ketika pembuatan media tanam untuk biakan secara murni.
3.Laminar Air Flow
Laminar air flow dapat dipakai sebagai tempat untuk isolasi tubuh jamur atau inokulasi ketika pembuatan biakan kultur murni, bibit induk, dan bibit semai. Prinsip kerja laminar adalah dengan memasukan udara yang telah melalui penyaringan mikroba sehingga udara yang keluar juga telah steril. LAF juga dilengkapi dengan bebrapa lampu ultra violet (UV) supaya dapat menekan pertumbuhan dan mematikan mikrooraganisme pengganggu.
5.Skalpel atau pisau
Skalpel/pisau mempunyai fungsi sebagai alat pemotong jaringan tubuh buah jamur saat isolasi. Sebelum digunakan, skalpel/pisau disterilkan terlebih dahulu dengan cara mencelupkannya ke dalam alkohol 70%, lalu dipanaskan dengan cara dibakar di atas lampu spirtus (bunsen).
6.Bunsen
Bunsen atau lampu spirtus juga biasa dipakai untuk melakukan sutau sterilisasi pada alat-alat isolasi. Selain itu juga, bunsen digunakan untuk membentuk area steril saat proses isolasi ataupun inokulasi.
7.Timbangan
Timbangan biasanya digunakan untuk menimbang suatu bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat media tanam. Timbangan juga mempunyai kegunaan lain agar bahan-bahan yang digunakan dalam media tanam konsisten
8.Inkubator
Inkubator berfungsi sebagai tempat untuk penyimpanan dari hasil isolasi tubuh buah jamur atau hasil inokulasi bibit jamur hingga media tanam terkolonisasi miselium.
9. Termometer dan Hygrometer
Termometer merupaak sebuah alat yang dapat mengukur suhu media tanam atau ruangan. Higrometer adalah alat untuk mengukur kelembapan suatu udara pada ruangan.
You must be logged in to post a comment Login